Di dunia konstruksi, semen merupakan bahan bangunan yang memainkan peranan penting. Karena itulah, semen perlu disimpan dengan baik. Semen yang sudah mengeras atau menggumpal harus dibuang karena sulit untuk diencerkan kembali sehingga tidak dapat digunakan. Faktor perusak semen diantaranya adalah kelembaban tinggi, air, dan sinar matahari.
Agar kualitas semen tetap terjaga dan tahan lama, lakukan rekomendasi dari para produsen semen berikut ini.
Lokasi Penyimpanan
Pilih Ruangan yang Tertutup
Agar semen tidak mudah mengeras dan rusak, tempatkan di ruang tertutup sehingga semen tidak terpapar air hujan dan sinar terik matahari. Jika terdapat jendela pada ruangan, sebaiknya tumpukan semen ditutupi kain tebal atau terpal agar tidak terpapar sinar matahari. Sebelum menggunakan ruangan untuk menyimpan semen, pastikan tidak ada kebocoran pada atap maupun dinding yang dapat meningkatkan kelembaban di ruangan maupun menyentuh semen dan merusaknya. Pastikan juga ruang penyimpanan selalu dalam keadaan kering sehingga kelembaban udara dapat terjaga optimal.
Pastikan Sirkulasi Udara Berjalan dengan Baik
Sirkulasi udara yang buruk dapat meningkatkan kelembaban udara dan merusak semen. Pastikan ruangan penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik: tidak lembab dan terdapat ruang antar tumpukan-tumpukan semen (dan bahan bangunan lain yang disimpan di tempat yang sama) untuk jalannya udara.
Menjaga Kebersihan Ruang Penyimpanan
Kualitas semen akan terjaga jika disimpan dalam ruangan yang bersih. Membersihkan ruang penyimpanan semen dapat dilakukan secara berkala, misalnya saat stock opname.
Penempatan Semen
Gunakan Alas
Pastikan sak semen tidak menyentuh permukaan tanah atau lantai ruangan secara langsung agar terhindar dari risiko genangan air dan kumpulan debu. Gunakan alas yang mampu menahan beban tumpukan semen, misalnya papan kayu atau besi yang mengangkat tumpukan semen sekitar 10cm. Pastikan papan kayu dalam kondisi kering (tidak lembab).
Tumpuk Secara Bersilang
Cara menumpuk semen dapat berpengaruh pada usia semen, jadi hindari menumpuknya secara asal. Tumpuk sak semen secara bersilang seperti susunan batu bata agar tidak mudah jatuh dan menghindari kelembaban yang terjadi karena uap air yang terperangkap. Jangan menumpuk terlalu tinggi pula. Selain berbahaya, hal ini juga dapat merusak sak semen yang ada di lapisan-lapisan bawah.
Logistik Semen
Catat Batch Kedatangan Semen
Semen biasanya dibeli secara bertahap (batch), apalagi jika kapasitas ruang penyimpanannya terbatas. Jika melakukan hal ini, maka buatlah sistem logistik yang mencatat tanggal kedatangan atau batch setiap sak semen atau kelompok semen atau menyusunnya sesuai urutan kedatangan di dalam gudang. Dengan demikian, dapat diketahui mana semen yang berusia paling lama di gudang tersebut. Gunakan semen yang sudah lama berada di ruang penyimpanan terlebih dahulu karena semen yang baru datang tentunya kondisinya lebih prima dibandingkan yang sudah tersimpan lama.
Prioritaskan Semen yang Saknya Terbuka atau Rusak
Setiap melakukan stock opname, jangan lupa untuk mencari dan menandai semen yang saknya sudah terbuka atau rusak. Pastikan sak-sak semen ini dipakai terlebih dahulu karena semen dengan kondisi sak seperti ini akan lebih mudah terpapar cuaca dan lingkungan, sehingga akan lebih mudah rusak juga.
Selain disimpan dengan baik, jangan lupa untuk memilih semen yang berkualitas dan sudah memegang SNI. PT Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) menyediakan berbagai merek semen berkualitas yang memegang sertifikasi SNI. Diskusikan pilihan semen dengan kami sekarang juga. [Kontak Tunas]
Kommentare