top of page

Tipe Rumah yang Ideal untuk Bata Ringan


Bata warna merah atau batako merupakan bahan bangunan yang umum ditemukan di mana-mana. Namun, sejak bata ringan atau hebel masuk ke Indonesia tahun 1995, posisi bata merah mulai tersingkirkan sedikit demi sedikit. Bata ringan memang cocok untuk membangun rumah di Indonesia. Apa alasannya?


Cari tahu mengapa bata ringan spesial.


Ukuran dan Kualitas yang Seragam

Bata ringan diproduksi menggunakan rekayasa teknologi di pabrik sehingga ukuran bata ringan seragam dan mudah dipasang selama proses konstruksi. Lain halnya dengan bata merah yang dibuat oleh industri rumahan dan memiliki ukuran bata dan bentuk yang tidak seragam sehingga memerlukan plester tebal untuk menghasilkan dinding rata.


Hemat Biaya Konstruksi

Karena dimensinya lebih akurat dibandingkan batu bata merah, membangun rumah dengan bata ringan menjadi lebih cepat karena mudah dipasang dan dilakukan finishing. Tukang dapat menggarap sekitar 16 m2 area bata putih –nama lain bata ringan– dalam sehari. Sedangkan, dalam waktu yang sama bata merah hanya dapat digarap sekitar sepertiganya, 6 m2. Hal inilah yang menyebabkan biaya konstruksi dengan bata ringan lebih hemat karena konstruksi selesai lebih cepat dan biaya harian pekerja bangunan dapat dihemat.


Struktur Modern

Bata ringan memiliki struktur sel yang unik sehingga bisa berukuran lebih besar daripada batu bata tetapi lebih ringan dan memiliki ketahanan beban yang lebih baik daripada bata konvensional. Menariknya lagi, anggapan umum bahwa bata ringan tidak kedap suara sebenarnya tidak tepat karena struktur bagian dalamnya memiliki rongga-rongga udara yang menyulitkan gelombang suara untuk terus berjalan. Rekayasa pada struktur bata ringan inilah yang membuat hebel menjadi bahan bangunan superior dibandingkan bata biasa.



Perbandingan gambar bata ringan dan batu bata merah.

Setelah mengetahui semua kelebihan bata ringan di atas, selanjutnya perlu diketahui rumah seperti apa yang sangat cocok untuk menggunakan bata ringan.

Rumah ramah lingkungan

Karena dapat berperan sebagai insulator, dinding rumah yang menggunakan bata ringan lebih tahan dari terjangan panas udara luar. Ini berbeda dengan bata merah yang menyerap panas ketika udara di luar panas sehingga AC di dalam rumah harus bekerja lebih keras dan melepaskan lebih banyak freon yang merupakan gas rumah kaca.


Rumah di daerah lembab dan rawan bencana

Untuk rumah yang berlokasi di area rawan gempa, bata ringan sangat sesuai. Bobotnya ringan tetapi strukturnya kuat sehingga bata ringan mampu menahan dampak gempa. Bata hebel juga lebih tahan air dibandingkan bata merah yang memang sifatnya menyerap air sehingga dinding rumah lebih tidak cepat jamuran. Selain itu, bata ringan juga lebih tahan api hingga 4 jam sehingga aman dan ideal untuk kawasan padat penduduk yang biasanya rumahnya saling berdempetan bahkan berbagi tembok rumah. Ketika terjadi kebakaran di lingkungan tempat tinggal, dinding hebel lebih tahan api dan menekan risiko jalaran api.


 

Setelah memahami tentang karakteristik bata ringan, tentunya mudah untuk dimengerti mengapa bata putih ideal untuk membangun rumah di Indonesia yang memiliki kelembaban tinggi serta rawan banjir, api, dan gempa bumi karena berada di jalur cincin api tektonik. Tetapi, perlu diingat juga bahwa cara memasang bata ringan berbeda dari batako sehingga tukang perlu memahami caranya agar proses konstruksi berjalan maksimal.


Perlu info lebih lanjut tentang bata ringan? Hubungi Tunas dan diskusikan bersama tentang kesesuaian bata ringan untuk kebutuhan konstruksi Anda.





Referensi

Comments


Commenting has been turned off.
bottom of page