Sebelum Anda membangun rumah atau bangunan lainnya, pastikan Anda sudah mengetahui jenis pondasi terbaik untuk tanah dan bangunan Anda. Penggunaan pondasi yang sesuai dengan karakteristik tanah dan tipe bangunan akan mampu memperpanjang usia bangunan.
Secara umum, terdapat dua tipe pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal bisa digunakan pada bangunan yang tanahnya sendiri sudah keras dan stabil. Sedangkan, pondasi dalam disarankan untuk kawasan tanah yang kurang stabil maupun bangunan bertingkat karena pondasi ini “mencengkeram” tanah dengan lebih baik.
Di bawah ini adalah beberapa jenis pondasi dalam yang umum di Indonesia.
Pondasi Bangunan Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang biasanya terbuat dari beton dan besi beton (beton bertulang) yang kemudian ditancapkan atau dipancangkan ke dalam tanah dengan menggunakan mesin pemancang. Jenis pondasi ini cocok untuk berbagai jenis tanah bangunan, terutama pada tanah-tanah kurang stabil seperti tanah rawa, tanah berpasir, maupun tanah organik yang mengandung kadar air yang tinggi. Tujuan pondasi tiang pancang adalah menemukan dan memancang di bagian tanah keras yang mampu menahan pergerakan tanah serta erosi dan abrasi.
Pondasi Bored Pile (Caissons)
Fondasi bored pile dibuat dengan cara mengebor lapisan tanah hingga kedalaman tertentu. Setelahnya, rakitan tulang baja beton akan dimasukkan ke dalam lubang bor dan diisi dengan campuran beton. Jenis pondasi ini bisa digunakan di berbagai jenis tanah dan mampu menyokong infrastruktur besar seperti jembatan dan gedung bertingkat, serta memiliki daya tahan gempa yang baik. Hanya saja, jika kandungan air di dalam tanahnya tinggi, baiknya tidak menggunakan pondasi ini karena air tanah tersebut dapat mempengaruhi kualitas pengecoran beton pondasi.
Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam terdiri dari pelat beton bertulang tipis yang didukung oleh pipa beton bertulang. Pipa-pipa beton ini berfungsi mengakukan pelat beton sehingga mampu memberikan daya dukung lebih pada bangunan di atasnya dan mampu menahan gaya tanah sehingga bisa dipasang di tanah lunak, misalnya tanah organik gembur yang biasanya rawan longsor, maupun tanah rawa yang kandungan air tanahnya tinggi.
Selain itu, pondasi ini banyak digunakan untuk membangun struktur besar yang membutuhkan kekokohan tahan lama seperti gedung bertingkat, jalan layang, hingga landasan pesawat. Rumah hunian jarang menggunakan pondasi ini karena biasanya membutuhkan biaya lebih banyak daripada pondasi konvensional seperti tiang pancang atau bored pile.
Pondasi Pier Dinding Diafragma
Pondasi Pier adalah kumpulan kolom silinder berdiameter besar yang menjulang ke luar tanah. Pondasi ini dibangun dengan menggali lubang di tanah lalu mengisinya dengan “ruang diafragma” dari beton bertulang. Pondasi Pier dari beton memiliki pijakan yang sangat kuat dan mampu menopang beban dalam jumlah besar. Material ini juga tahan api dan rayap sehingga dapat bertahan lama dengan perawatan minimal.
Pondasi Pier dapat menahan beban berat bangunan bertingkat, jembatan, bendungan, maupun bangunan lainnya yang tanahnya kurang stabil. Selain itu ruang diafragmanya yang bisa menghambat air tanah juga bisa digunakan sebagai rubanah (ruang bawah tanah).
Dalam membangun pondasi, peran beton dan besi beton sangatlah penting. Karena itu, pastikan Anda hanya menggunakan beton dan besi beton berkualitas. Dapatkan bahan-bahan bangunan berkualitas dan bersertifikasi di Tunas yang sudah dipercaya oleh ratusan proyek dari berbagai skala. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
留言