Semen merupakan komponen penting dalam membangun sebuah gedung. Tidak hanya digunakan sebagai perekat, semen utamanya digunakan untuk membuat beton yang merupakan elemen penyokong bangunan yang paling utama. Bahkan, semakin banyak pula yang menggunakan bata ringan yang terbuat dari semen karena kemudahan pemasangannya.
Karena itulah, kualitas semen berhubungan langsung dengan seberapa tahan banting bangunan Anda, termasuk bangunan kecil seperti rumah hunian sekalipun.
Kondisi Tanah di Indonesia Perlu Semen Berkualitas
Secara umum, semen yang berkualitas baik akan memberikan kekuatan tekan yang lebih tinggi, terutama saat digunakan untuk membuat beton. Daya tersebut akan memperkecil risiko mudah retak atau patah. Tentunya hal ini sangat krusial saat membangun pembangunan infrastruktur umum seperti jembatan dan bendungan.
Selain itu, kondisi tanah di Indonesia kerap membutuhkan semen yang berkualitas baik. Pasalnya, sebagai negara kepulauan yang dikelilingi badan air, mayoritas tanah di Indonesia merupakan tanah “basah” yang konsentrasi airnya tinggi. Membangun di kondisi tanah seperti ini membutuhkan pondasi yang tidak hanya kuat dan kokoh tetapi juga bisa mencengkeram tanah.
Pondasi gedung biasanya memakai beton sebagai bahan utama strukturnya. Oleh sebab itu, mutu beton yang dihasilkan harus baik karena akan menopang beban keseluruhan bangunan. Pondasi yang kuat akan mampu menangkal pergerakan atau pergeseran gedung yang kerap terjadi di kondisi tanah basah.
Selain itu, semen yang kualitasnya baik juga akan lebih mudah digunakan dan dikerjakan untuk menghasilkan beton yang mudah dicampur, dituang, dan diratakan –faktor yang sangat penting saat membangun pondasi bangunan yang kokoh dan tidak mudah cacat ataupun retak.
Semen berkualitas juga cenderung lebih mampu menahan degradasi akibat faktor lingkungan seperti air dan cuaca ekstrem yang kerap menjadi santapan harian bangunan di Indonesia yang beriklim tropis. Dinding bangunan yang menggunakan semen berkualitas akan menghadang masuknya hawa panas ke dalam bangunan dan beton yang terbuat dari semen berkualitas tinggi akan lebih tahan rapat dan tahan air.
Mengenal Jenis Semen
Semen tersedia dalam tipe yang berbeda-beda untuk memenuhi persyaratan bangunan yang berbeda pula. Semen OPC adalah semen yang paling banyak dipakai untuk berbagai kebutuhan, termasuk dalam membuat beton, karena secara umum memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik. Semen OPC adalah semen Portland Tipe I yang merupakan campuran batu kapur dan agregat tambahan lainnya seperti tanah liat, kapur, dan/atau gipsum.
Terdapat banyak merek semen OPC yang tersedia di pasaran yang biasa memiliki perbedaan pada komposisi dan bahan campuran agregatnya. Variasi inilah yang menghasilkan perbedaan pada hasil akhir semen, seperti daya tekan, daya tahan, kemudahan pengaplikasian, ataupun durasi pengeringannya.
Di lain sisi, terdapat pula semen PCC yang merupakan turunan dari semen OPC namun memiliki komponen tambahan seperti terak dan/atau abu terbang yang memberikan sifat berbeda, misalnya menjadi lebih tahan paparan kimia tertentu ataupun ramah lingkungan. Jika Anda akan membangun struktur umum yang akan terpapar sulfat tinggi atau membutuhkan semen PCC go-green karena perlu memenuhi persyaratan sertifikasi gedung hijau, jangan ragu untuk menanyakan opsi dan ketersediaannya dengan Tunas, distributor semen yang sudah dipercaya oleh ratusan proyek berbagai skala.
Selain semen PCC, Tunas juga menyediakan berbagai merek semen OPC yang kualitasnya terjamin serta sudah tersertifikasi. Agar konstruksi Anda dibangun dengan semen yang tepat dan terjamin kualitasnya, jangan ragu untuk konsultasi terlebih dahulu dengan kami sekarang juga.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia semen dan bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Comments