top of page

Selamat Hari Kereta Api Nasional!


Kereta api Indonesia

Dalam rangka merayakan Hari Kereta Api Nasional yang jatuh pada 28 September, mari mendengarkan cerita tentang kereta api serta ekosistemnya di Indonesia.


Sejarah Kereta Api

Kereta mulanya ditarik oleh kuda. Ketika jumlah kereta mulai berkembang menjadi lebih dari satu rangkaian, maka jalur rel besi pun mulai dibuat. Setelah mesin uap ditemukan, kereta bermesin lokomotif uap ditemukan dan mulai digunakan sebagai alat transportasi umum. Kereta lokomotif ini terus mengalami penyempurnaan hingga kemudian listrik ditemukan dan kereta api listrik pun lahir.


Rel kereta sendiri dimulai dari bahan kayu, tetapi karena mudah aus, kemudian rel kayu tersebut dilengkapi dengan kawat besi. Mendapati bahwa besi merupakan material terbaik untuk rel kereta, besi pun dikembangkan lebih lanjut hingga menjadi rel baja yang sekarang digunakan di mayoritas jalur kereta di Indonesia.


Kereta Api di Indonesia

Saat ini, mayoritas kereta api di Indonesia merupakan kereta lokomotif dan kereta listrik. Namun, karena topografi Indonesia yang banyak bukit dan badan air, maka diperlukan adanya adaptasi ekosistem di perkereta apian Indonesia.


Salah satu contohnya adalah di jalur wisata perbukitan di Ambarawa, Jawa Tengah dan Sawahlunto, Sumatera Barat. Jalur ini memakai kereta api rel bergerigi yang mampu berjalan di elevasi kemiringan hingga 6%. Sistem rel gerigi ini biasanya menggunakan sistem dengan rak pelat baja yang dinaikkan secara vertikal dan disejajarkan dengan rel.

Kereta api bergigi di Ambarawa
Rel bergigi di jalur Ambarawa-Bedono. (Foto: KAI)

Selain itu, daerah perbukitan serta perairan Indonesia juga dilewati oleh kereta api melalui pembangunan jembatan kereta api. Struktur ini dibangun dengan bahan utama baja, beton, dan besi beton. Berikut adalah rincian struktur jembatan kereta api.


Struktur Atas Jembatan Kereta Api

Struktur atas jembatan kereta api bisa berbahan baja atau beton. Yang berbahan baja biasanya ditambatkan dengan paku sumbat/keling dan baut bermutu tinggi. Di lain sisi, struktur atas berbahan beton menggunakan beton bertulang berbentuk balok pelat dan balok T. Biasanya, posisi balok beton bertulang yang berbentuk balok pelat berada di bagian atas balok T.


Struktur Bawah/Bantalan Jembatan Kereta Api

Bahan bangunan pada struktur bawah ditentukan setelah mengetahui daya dukung tanah dan desain jembatan. Bagian tiang jembatan biasanya memakai beton, baja, atau komposit (campuran baja dan beton dimana kolomnya terbuat dari baja yang diisi beton), dan bagian penyangganya menggunakan bahan bangunan yang mampu menahan tindak pergeseran jembatan.


Fondasi jembatan kereta api sendiri perlu dibangun di atas tanah keras. Terkadang cukup menggunakan beton bertulang, tetapi areal yang rentan pergeseran perlu menggali tanah lebih dalam guna memasang tiang pancang baja beton untuk stabilisasi.

Jembatan kereta api terpanjang di Indonesia
Jembatan kereta api terpanjang di Padalarang, Jawa Barat ini memiliki 4 pilar baja dan menghubungkan Jakarta dan Bandung. (foto: Rido Zaen)

Itulah sekilas cerita tentang kereta api di Indonesia dan bagaimana bahan bangunan berkontribusi penting dalam pembangunannya.


Sudahkah Anda berkereta hari ini?

 

Tentang Tunas

Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.



Referensi

Comments


Commenting has been turned off.
bottom of page