Memiliki rumah di atas bukit banyak diimpikan, karena selain udaranya biasanya lebih segar, pemandangannya pun lebih indah. Hanya saja, lahan untuk membangun rumah di atas bukit tidaklah sesederhana lahan di dataran rendah yang lebih cenderung rata dan mudah dikerjakan. Salah satu bahaya utama rumah perbukitan adalah longsor.
Longsor merupakan pergerakan tanah tiba-tiba dari lereng atau bukit. Karena topografi Indonesia bervariasi, tidak heran jika longsor rentan terjadi, seperti yang tahun ini terjadi di Magelang, Wonosobo, dan Banyumas, Jawa Tengah.
Beberapa penyebab umum longsor:
Curah hujan tinggi: air hujan yang meresap ke dalam tanah akan membuat tanah menjadi jenuh dan berat, hingga menurunkan stabilitas lereng dan bisa menyebabkan longsor.
Perubahan struktur tanah: gempa bumi, erosi tanah, atau perubahan struktur dan komposisi tanah dapat mempengaruhi stabilitas lereng dan memicu longsor.
Deforestasi: Penebangan hutan secara besar-besaran dapat mengurangi daya tahan lereng terhadap erosi dan longsor karena akar pohon yang menjaga tanah tetap stabil.
Beban berlebihan di lereng: beban tambahan pada lereng dapat meningkatkan tekanan pada lerengan dan menyebabkan pergeseran serta longsor.
Penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini ketika merencanakan pembangunan atau tinggal di daerah dengan potensi longsor untuk mengurangi risiko dan melindungi lingkungan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dijajaki agar bisa memitigasi risiko longsor.
Pemilihan Lahan
Pemilihan lahan tetap menjadi rencana terpenting sebelum memulai pembangunan di atas tebing. Lahan yang terbaik untuk dibangun adalah yang mudah diratakan dan komposisi tanahnya berimbang antara pasir, lumpur, dan tanah liat.
Fondasi
Fondasi rumah atau villa di perbukitan perlu direncanakan dengan baik agar stabil dan tidak mudah bergerak. Pondasi tiang pancang dengan pancang spiral adalah salah satu pilihan terbaik. Selain itu, stabilkan tanah dengan semen yang mampu merekatkan partikel-partikel tanah.
Dinding Penahan Longsor
Dinding ini memiliki beberapa tipe. Dinding gravitasi menggunakan bobot dinding itu sendiri untuk menahan tekanan lateral dari bumi. Dinding jenis ini bisa dibuat dari balok beton besar yang pembuatannya bisa dikustomisasikan sesuai kebutuhan (precast). Sedangkan, jenis dinding kantilever berbentuk T terbalik yang dibuat dari beton bertulang dan diperkuat oleh baja.
Optimalkan Vegetasi
Akar tanaman dapat menjadi salah satu penguat pondasi rumah. Kelilingi rumah/villa bukit Anda dengan vegetasi yang cukup agar lahan menjadi lebih kokoh. Agar rapi, tanaman kecil bisa diatur di dalam planter yang bisa dibuat dari beton atau bata ringan.
Drainase yang Baik
Longsor bisa terjadi saat tanah mengandung terlalu banyak air sehingga partikelnya melonggar. Untuk menghindari longsor, pasanglah drainase di lahan sekitar rumah atau villa di atas bukit agar air hujan dapat ditampung drainase dan dialirkan tanpa menggeser tanah.
Cara termudah membuat drainase adalah dengan memesan beton jadi seperti model U-Ditch yang tinggal dipasang langsung di tempat. Beton precast U-ditch berukuran besar sehingga mampu menampung air dari hujan deras sekalipun. Selain sebagai drainase, gorong-gorong dari beton pracetak ini juga akan membantu tanah di sekitarnya untuk tetap stabil dan tidak mudah bergerak.
Jika sudah memiliki lahan perbukitan dengan pemandangan memukau dan suasana ketenangan, pastikan keamanannya pun sudah terjamin. Tenaga ahli dan profesional seharusnya memahami cara pembangunan di atas bukit, sedangkan keahlian penyediaan semen, beton, dan baja berkualitas SNI bisa Anda percayakan pada Tunas yang sudah dipercaya oleh ratusan proyek berbagai skala. Hubungi kami sekarang juga.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Comments