Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya alami yang dapat diperbaharui secara terus-menerus. Di Indonesia, energi hijau sudah tersedia sejak awal tahun 1900-an dan sekarang sedang dimaksimalkan agar Indonesia semakin disokong oleh energi terbarukan dan bukan energi fosil.
Mari mengenal beberapa pembangkit listrik terbarukan, termasuk mana saja yang bisa Anda buat sendiri.
Energi Terbarukan Air (PLTA)
PLTA memanfaatkan energi kinetik air untuk menggerakkan turbin yang kemudian meneruskan energi tersebut ke generator. PLTA yang paling umum berwujud bendungan yang sangat bergantung pada beton untuk pembangunannya karena digunakan dari area fondasi hingga struktur waduk.
Jika air mengalir melalui atau di sekitaran properti Anda, maka Anda dapat mempertimbangkan membangun PLTA mini. Sistem ini biasanya mampu menghasilkan listrik 10-100 kilowatt, cukup untuk menyuplai kebutuhan listrik di rumah Anda maupun mendukung hobi agraria seperti perkebunan, pertanian, maupun peternakan. Bahan yang dibutuhkan pun mudah didapatkan, seperti besi baja, generator, dan kabel listrik. Prinsip utamanya adalah membangun turbin yang dapat digerakkan mandiri oleh terpaan air.
Energi Terbarukan Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit listrik tenaga panas bumi menarik cairan panas dari dalam bumi ke permukaan untuk menghasilkan uap panas yang kemudian menggerakkan turbin penghasil listrik. Indonesia merupakan negara dengan jumlah PLTP terbesar kedua di dunia, dimana tujuh diantaranya berada di kawasan Jawa Barat.
Bahan-bahan bangunan yang digunakan untuk membangun PLTP mayoritas adalah baja, seperti baja karbon, baja paduan rendah, dan besi tahan karat (stainless steel), terutama untuk membangun pipa sumur dan pengeboran. Beton juga digunakan untuk membangun menara pendingin serta peredam suara pada kepala sumur.
Energi Terbarukan Tenaga Surya (PLTS)
Saat ini Indonesia sedang gencar mendistribusikan penggunaan PLTS untuk rumah, komersial, maupun industri. Sebuah toko ritel di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten menggunakan PLTS atap pada bangunannya dan mampu memproduksi 13.407 kWh listrik selama penggunaan dari Juni hingga September 2023.
PLTS sangat mudah pembuatannya dan tidak membutuhkan banyak material sehingga bisa digunakan untuk berbagai skala kebutuhan listrik, dari skala kecil seperti lampu taman dan pemanas air, hingga skala besar seperti menyediakan daya untuk rumah dan bangunan lainnya.
Kini panel surya sudah banyak tersedia secara ritel, sehingga masyarakat juga dapat memasang panel suryanya sendiri. Jika Anda ingin memasang panel di atap, pertimbangkan material yang sesuai untuk bagian kaki dan rangka penempatan panel surya. Untuk rak panel surya yang tahan lama dan minim perawatan, gunakan baja (baja ringan atau baja galvanis) yang disesuaikan dengan bobot panel surya yang akan disokong.
Energi Terbarukan Tenaga Bayu (PLTB)
PLTB menggunakan konsep yang sama dengan mayoritas pembangkit listrik lainnya, yaitu angin dimanfaatkan untuk memutar turbin yang kemudian menghasilkan listrik dari konversi energi kinetik turbin. Saat ini, bilah hingga struktur turbin angin biasanya dibangun dengan menggunakan baja, tetapi beton sekarang sedang diteliti untuk dipakai pada bagian struktur karena dipercaya lebih tahan banting. Batang baja yang ditanam di dalam struktur beton sangat meningkatkan ketangguhan pondasi dan menara kincir, serta terlindung dari korosi dan abrasi laut karena dibungkus dengan beton.
Untuk kebutuhan material pembangunan pembangkit listrik, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan Tunas. Kami ada untuk Anda.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Referensi
Commentaires