top of page

Perbedaan Semen OPC dan PCC

perbedaan semen opc dan semen pcc

Di dunia konstruksi, jenis semen yang paling sering dijumpai adalah semen OPC (Ordinary Portland Cement) dan PCC (Portland Composite Cement). Sama-sama semen Portland, tetapi karakteristiknya berbeda sehingga penting untuk mengenal keduanya agar dapat memilih jenis semen yang tepat untuk kebutuhan dan syarat pembangunan Anda.


Semen OPC

Semen OPC adalah semen Portland Tipe I yang merupakan campuran batu kapur dan komponen tambahan seperti tanah liat, kapur, dan/atau gipsum. OPC merupakan semen yang paling banyak dipakai di seluruh dunia karena dapat memberikan kekuatan dan daya tahan yang baik. Semen OPC kerap digunakan untuk membuat beton.


Semen PCC

Semen PCC merupakan turunan dari semen OPC dengan karakteristik yang sedikit berbeda. Semen PCC merupakan campuran dari semen Portland biasa yang ditambah dengan terak, abu terbang, atau bahan pozzolan lainnya. Bahan tambahan inilah yang memberikan sifat berbeda pada semen PCC, misalnya menjadi lebih tahan retak, ramah lingkungan, ataupun cepat kering.


Semen OPC atau Semen PCC?

Seperti yang sudah dijabarkan di atas, semen OPC dan PCC memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk pemakaian umum seperti membangun rumah dan residensial, jalan raya, bangunan komersial, serta fasilitas umum seperti stadium dan bandara, semen OPC masih menjadi pilihan utama. Kuat tekannya yang baik membuat OPC cocok sebagai bahan pondasi, kolom, maupun dasar konstruksi lainnya. Semen OPC ini tersedia dalam bentuk semen curah yang lebih ekonomis dan dikirim dengan truk tangki/kapsul.


Di lain sisi, jika konstruksi Anda memiliki syarat tertentu, And dapat mempertimbangkan semen PCC. Misalnya, jika perlu memenuhi standar Green Label, maka pakailah semen PCC yang ramah lingkungan. Salah satu semen PCC yang ramah lingkungan adalah rilisan SCG. Semen PCC SCG yang tersedia dalam bentuk sak atau kantong 40kg dan 50kg ini dibuat dengan formulasi yang ramah lingkungan dengan produk akhir yang memiliki daya ikat kuat dengan penyusutan rendah. Selain itu, hasilnya pun lebih cepat kering sehingga proses pengerjaan konstruksi menjadi lebih cepat dengan hasil yang tetap halus.


Memilih Semen OPC dan PCC Berkualitas

Cara memilih semen berkualitas

Salah satu cara mengetahui kualitas semen adalah dengan melihat porsi komposisi klinker di dalam campuran semen. Klinker adalah bahan dasar produksi semen Portland yang komposisi utamanya terdiri dari kalsium silikat, dikalsium silikat (belite), trikalsium aluminat, dan kalsium aluminoferit. Komposisi ini didapatkan dari proses yang cukup rumit dan panjang, mulai dari pemecahan batu kapur dan tanah liat, pencampuran secara proporsional, pembakaran (kalsinasi), pendinginan, hingga penggilingan klinker akhir.


Semen dengan komposisi klinker semakin tinggi akan memiliki sifat pengerasan dan kekuatan yang lebih baik pula. Karena itulah, proporsi klinker dalam semen perlu diperhatikan saat memilih kualitas semen.


Saat memesan semen curah, perhatikan warna dan tekstur semen. Kualitas semen yang baik adalah yang warnanya abu-abu seragam dengan tekstur halus dan merata tanpa gumpalan. Gumpalan menandakan semen sudah tidak layak pakai karena sudah terpapar kelembaban.


Untuk semen sak atau kantong, kualitasnya bisa diperkirakan dengan merasakan apakah semen dalam sak terasa "lembek" (kualitas baik) atau sudah mulai mengeras (mulai menggumpal). Setelah dibeli, pastikan semen juga disimpan dengan baik agar tahan lama.


Jika Anda ingin memastikan kualitas dan harga semen yang akan Anda pakai, Anda dapat melakukan konsultasi dengan Tunas yang berfokus pada penyediaan bahan bangunan berkualitas. Kami dapat dihubungi di:




Tentang Tunas

Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Comments


Commenting has been turned off.
bottom of page