Saat mengaduk semen dan agregatnya untuk membuat plester atau beton, mesin aduk semen atau yang kerap disebut sebagai mesin “molen” kerap digunakan. Mesin molen memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pengadukan manual dengan tenaga manusia. Diantaranya adalah hasil adukannya yang tercampur lebih merata dan lebih cepat jadi.
Hasil adukan semen yang lebih merata merupakan fondasi dari pembuatan beton yang berkualitas dan kokoh. Sedangkan, penghematan waktu adukan membuat biaya aduk dengan mesin molen menjadi lebih murah dibandingkan dengan mengaduk semen secara manual.
Di bawah ini adalah informasi seputar mesin molen, dari komponennya hingga cara pemakaian dan penyimpanannya agar hasil adukan semen memiliki kualitas yang baik.
Komponen Mesin Molen Pengaduk Semen
Berikut adalah gambar mesin molen umum beserta komponen-komponennya.
Motor: mesin yang menggerakkan perputaran tabung aduk.
Roda Mesin Aduk: untuk memindahkan molen.
Kerangka: untuk memidahkan molen.
Batang Tarik Mesin: untuk memindahkan molen.
Kunci Roda Pembalik: untuk mengunci roda pembalik tabung agar tidak bergerak-gerak saat dipindahkan.
Roda Pembalik Tabung: roda ini digunakan untuk memosisikan tabung aduk saat pengisian bahan-bahan adukan dan saat penumpahan hasil adukan.
Tabung Aduk: wadah berbentuk silinder ini bermulut kerucut pada bagian atasnya agar bahan-bahan adukan beton yang dimasukkan tidak mudah terlempar keluar saat diaduk. Di dalam tabung aduk terdapat semacam gerigi berbentuk daun yang membantu proses penyampuran bahan-bahan.
Pemeriksaan sebelum Memakai Mesin Pengaduk Semen
Sebelum memasukkan campuran semen ke dalam mesin molen, pastikan terlebih dahulu mesin molen sudah siap untuk digunakan.
Sebelum memakai mesin molen, pastikan tidak ada sisa-sisa adukan di bagian dalam tabung aduk, karena material tambahan yang tidak diperlukan dapat mengubah komposisi adukan dan mempengaruhi hasil akhir adukan semen. Jika masih ada bahan-bahan tersisa di dalamnya, bersihkan tabung aduk dengan air hingga sisa-sisa adukan yang melekat pada mesin hilang.
Setelah dibersihkan dengan air, jangan langsung digunakan. Keringkan hingga benar-benar bebas dari air atau sudah tidak basah atau lembab lagi, baru masukkan adukan semen. Walaupun pengadukan semen membutuhkan air, tetapi jika ada air yang tersisa di dalam adukan, maka komposisi air dalam adukan semen pun akan berubah dan dapat mempengaruhi hasil akhirnya.
Penyimpanan Mesin Pengaduk Semen
Agar mesin molen tidak mudah rusak dan tahan lama, lakukan hal-hal berikut ini sebelum menyimpan mesin molen di gudang.
Pastikan mesin molen sudah bersih dari sisa-sisa adukan semen yang melekat pada seluruh bagian mesin, baik pada bagian dalam tabung aduk maupun di seluruh lapisan mesin molen. Bahan adukan semen yang tidak dibersihkan akan mengeras dan seiring waktu dapat merusak lapisan luar lapisan mesin dan mempermudah terjadinya karat.
Setelah bersih, gunakan minyak atau oli untuk melapisi bagian-bagian yang banyak bergerak, seperti gerigi, poros, dan sebagainya. Fungsinya adalah agar ketika digunakan lagi di kemudian hari ini, bagian-bagian ini tetap berfungsi dengan baik dan tidak berkarat.
Simpan mesin molen di tempat yang terlindungi dari cuaca ekstrem, seperti dari hujan, debu, dan lainnya. Lebih baik lagi jika ditutupi dengan kain tebal agar tidak terpapar air dan udara yang dapat menyebabkan karat.
Demikianlah informasi seputar mesin molen yang biasa digunakan untuk mengaduk semen guna membuat plester dan beton di dunia konstruksi. Untuk harga semen terkini dari berbagai merek berbeda, hubungi Tunas. Kami siap untuk melayani Anda.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Comments