Kebun rumah ternyata memiliki banyak manfaat. Selain bisa membuat rumah tampak asri, kebon juga bisa menjadi sumber pangan keluarga di rumah sekaligus mengajarkan anak-anak untuk memelihara alam.
Pemerintah sendiri sudah semakin serius dalam menggalakkan penghijauan –salah satunya untuk melawan polusi, terutama di perkotaan Jabodetabek-Punjur atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur. Di kota-kota ini, ruang terbuka hijau (RTH) diwajibkan minimal 30%. Namun, ternyata per Juni 2023 lalu, Kompas melaporkan bahwa RTH di Jakarta saat ini hanya sekitar 5% sehingga diperlukan campur tangan penduduk setempat.
Karena lahan perumahan di kota padat seringkali terbatas, maka opsi kebon terbaik adalah menanam tumbuh-tumbuhan konsumsi yang produktif, misalnya:
Sayuran, seperti tomat, selada, bayam, kangkung, timun, dan wortel.
Buah, seperti jeruk, jambu, papaya, srikaya, dan mangga.
Bahan masakan, seperti bawang merah, bawang putih (sekaligus daun bawang), bawang bombay, cabai, peterseli, dan kemangi.
Karbohidrat, seperti kentang dan ubi jalar.
Berikut adalah panduan membangun kebun di rumah.
Tahap 1: Perencanaan
Agar lahan optimal dan tetap apik dipandang, rencanakan:
Lokasi: tempatkan di area yang terkena cukup sinar matahari dan air hujan, dan dapat diakses dengan mudah dari dalam maupun luar rumah.
Desain: optimalkan pemakaian areal serta rancang struktur tambahan seperti bangku taman, area bermain anak, atau teras agar fungsional dan indah dipandang.
Anggaran: kebon rumah tetap dapat dibuat dalam segala ukuran dan anggaran. Sesuaikan bujet membangun kebon dengan kemampuan rumah tangga.
Tahap 2: Pembangunan Kebon
Setelah desain dan anggaran siap, lahan kemudian perlu dibersihkan dari rumput liar, batu, dan sampah lainnya. Setelah itu, barulah konstruksi bingkai tanah bisa mulai dilakukan.
Pilihan material untuk membingkai kebon rumah:
Beton. Pasang papan cetak atau bingkai kayu di sepanjang batas-batas lahan, lalu isi dengan cairan beton, dan ratakan.
Woodplank. Kelebihan bahan bangunan ini adalah siap pasang. Anda bisa langsung membeli dan menyusunnya sebagai pembatas tanah. Untuk efisiensi area, Anda juga bisa menggunakan woodplank sebagai planter tanaman-tanaman kecil seperti kemangi, cabai, dan sejenisnya yang sekaligus memagari area pepohonan atau umbi-umbian.
Bata ringan. Material satu ini tidak hanya bisa dibangun sebagai pembatas, tetapi juga bisa digunakan sebagai pembatas area tapak, atau bahkan sebagai paving block. Jika disusun secara vertikal, jangan lupa untuk merekatkannya dengan mortar agar tidak mudah runtuh. Bata ringan lebih mudah dipasang dan penampakannya rapi karena potongannya seragam, tidak seperti bata merah tradisional.
Setelah dibingkai, tanah tinggal ditempatkan dan dipersiapkan kegemburannya sebelum menanam bibit maupun tanaman.
Tahap 3: Perawatan Kebun
Setelah kebun Anda siap, tahap selanjutnya adalah merawat kebun Anda agar sehat dan memberikan manfaat bagi rumah dan keluarga Anda. Setiap tanaman mungkin membutuhkan perawatan yang sedikit berbeda-beda dalam hal jenis pupuk, volume air yang dibutuhkan, serta perawatan anti-hama. Panennya tentunya akan memberikan kepuasan tersendiri karena selain rumah Anda bisa menghemat belanja dapur, keluarga Anda juga turut berkontribusi dalam penghijauan di kawasan setempat.
Jika mayoritas rumah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabek-Panjur) dilengkapi dengan kebun produktif, tentunya area perkotaan ini akan menjadi lebih hijau dan berkurang polusinya. Mari bermitra dengan Tunas yang siap membantu dalam menyediakan semen, beton, woodplank, dan bata ringan dengan harga dan kualitas terbaik untuk kebon rumah Anda.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Comments