Salah satu jenis tanah yang digunakan untuk pembangunan adalah tanah rawa. Karena tanah ini cenderung basah dan lunak, maka membangun di atas tanah jenis ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Berikut adalah informasi penting tentang membangun di atas tanah rawa agar bangunan tahan lama dan tidak mudah bergeser.
Persiapan Sebelum Konstruksi
Sebelum memulai konstruksi, ada beberapa hal yang perlu diperiksa untuk menjamin kualitas bangunan.
Studi Tanah
Dalam proses perijinan bangunan (IMB) pada bangunan tiga lantai atau lebih, uji sondir tanah diperlukan sebagai pemenuhan syarat teknis bangunan. Tes ini menguji daya dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung atau tanah kerasnya. Tanpa tes sondir, struktur bangunan bisa roboh atau runtuh karena fondasinya tidak mencapai tanah keras.
Selain itu, ada pula studi sampling tanah untuk mengetahui keadaan tanah per lapisan. Studi yang bagus adalah yang mengambil material hingga ke lapisan kerasnya. Dari studi ini diantaranya akan diketahui jenis tanah, seberapa basah atau keringnya setiap lapisan tanah, serta seberapa mudah air merembes atau mengisi rongga tanah.
Kedua studi di atas akan menjadi informasi penting saat ingin membangun di tanah berawa.
Bahan Bangunan
Karena tanah rawa cenderung basah, pastikan untuk menggunakan bahan bangunan yang kokoh dan tahan air seperti beton, besi, dan baja. Jika ingin tekstur kayu tetapi tetap tahan air, woodplank seperti yang tersedia di Tunas dapat menjadi pilihan eksterior bangunan.
Drainase
Perlu diingat bahwa air hujan tidak akan bisa diserap tanah karena tanah rawa sudah jenuh air (kandungan airnya sudah tinggi). Tanpa sistem drainase yang baik, bangunan di atas tanah rawa akan mudah terkena banjir.
Salah satu cara untuk mencegah banjir adalah dengan memperluas daerah tanah terbuka di sekitar bangunan. Cara ini akan memperlambat naiknya permukaan air saat terjadi hujan.
Rencanakan juga jalur drainase di sekitar bangunan dengan kemiringan yang cukup ke arah badan air lainnya seperti sungai, kali, atau danau. Untuk kemudahan konstruksi, drainse dapat dengan cepat dibangun dengan menggunakan beton pracetak, seperti box culvert ataupun u-ditch (Baca: Tipe dan Harga Beton Precast).
Pondasi pada Tanah Rawa
Melakukan pengerjaan bangunan tanpa memahami kepadatan tanah dapat berakibat pada pergeseran, bahkan rubuhnya, bangunan. Karena sifat tanah rawa cenderung basah dan lunak, pastikan fondasi yang dilakukan pada bangunan sudah tepat.
Pondasi yang biasa digunakan adalah pondasi tiang pancang dan bored pile. Kedua pondasi ini serupa, tetapi berbeda pada proses pemasangan besi tulangnya.
Fondasi tiang pancang biasanya digunakan pada bangunan tinggi lebih dari tiga lantai dan tiang pancangnya berbahan utama baja dan beton yang ditancapkan hingga mencapai tanah keras. Walaupun tergolong lebih mahal karena kebutuhan alat berat yang khusus, tetapi jenis fondasi ini sangat baik dalam mendukung bangunan di area bekas rawa yang rawan pergerakan.
Sedangkan pondasi bored pile cocok untuk rumah di pemukiman padat penduduk. Pada pondasi bored pile, setelah tanah dilubangi kemudian besi tulang akan dimasukkan lalu dicampur dengan beton, batu, semen, dan pasir.
Jika Anda sedang mencari mitra penyedia bahan bangunan, percayakan pada Tunas yang sudah dipercaya oleh berbagai kontraktor dan pengembang dalam negeri selama bertahun-tahun. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan harga bahan bangunan terkini.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Referensi
Comments