Salah satu kunci agar desa-desa di Indonesia dapat semakin makmur adalah dengan membangun jalan raya untuk aksesibilitas. Seperti harapan Bupati Cianjur Herman Suherman akan jalan penghubung Kecamatan Pasirkuda dan Cidaun di Jawa Barat yang baru selesai dibangun:
"Kami berharap perekonomian meningkat, angka lama sekolah meningkat dan tingkat kesehatan warga terus meningkat, karena setelah jalan selesai dibangun jarak antar kecamatan dan menuju pusat kota akan semakin singkat," tukas Herman. Di proyek ini, Tunas menjadi salah satu penyedia semen untuk jalan kabupaten tersebut.
Dengan meningkatnya perekonomian, pendidikan, dan kesehatan, maka tentunya kesejahteraan penduduknya pun akan meningkat. Melalui akses jalan raya, daerah tertinggaal dapat keluar dari roda kemiskinan dan turut berpartisipasi dalam mendorong roda perekonomian di wilayah dan negaranya.
Tentu saja desa-desa perlu akses ke jalan kabupaten seperti di Cianjur di atas. Seperti apa baiknya jalan desa dibangun?
Jalan Desa Perlu Tahan Banting
Jalan desa dapat dibuat dengan berbagai material, tetapi yang paling penting harus tahan banting. Material terbaik untuk keperluan ini adalah beton karena bahan ini adalah yang paling tahan beban dan berusia panjang dibandingkan bahan lain pembuat jalan desa: tanah, kerikil, ataupun aspal.
Jalan beton bisa jadi terasa mahal di depan, tetapi sebenarnya lebih murah daripada bahan lainnya secara jangka panjang karena minim perawatan. Mengapa demikian?
Tahan Beban: Beton dapat menahan beban berat sehingga tidak mudah rusak. Jalan-jalan di pedesaan akan banyak digunakan oleh truk pembawa hasil bumi (baik hasil tani maupun tambang), alat-alat berat pertanian, dan ternak seperti sapi dan kerbau yang bobotnya setengah hingga satu ton. Jika menggunakan material yang tidak tahan beban, maka jalan desa akan perlu sering diperbaiki dan akhirnya mengeluarkan biaya banyak sepanjang usia jalanannya.
Mudah Diperbaiki: Jika terdapat retak atau lubang pada jalan beton, perbaikannya hanya perlu dilakukan di area tersebut dengan mengisi area retak atau lubang dengan cairan serupa. Bahan campuran cairan ini dapat diperoleh dari beton ready mix, mortar, ataupun membuat cairan beton dari awal dengan mencampurkan semen, pasir, dan agregat lainnya. Pekerjaan ini dapat dengan mudah dilakukan oleh tukang bangunan manapun.
Panjang Umur: Selain mudah diperbaiki sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya banyak per perbaikan, usia jalan beton juga dapat mencapai 40 tahun. Biaya pembangunan jalan beton yang terasa mahal di depan pun terasa murah per tahunnya karena tahan selama 40 tahun dan biaya pemeliharaannya lebih murah daripada jenis jalan lainnya. Usia jalan aspal sendiri biasanya diprediksi hanya setengahnya, yaitu, 20 tahun, sedangkan jalan tanah biasa langsung rusak saat musim hujan.
Jalan beton perlu menjadi standar pembangunan jalan-jalan di pedesaan karena memberikan keuntungan lebih bagi desa-desa yang ingin berkembang. Pembangunannya pun mudah karena dapat dilakukan oleh tukang bangunan pada umumnya, yaitu dengan membuat beton secara konvensional dari semen, pasir, dan tambahan agregat lainnya; atau dengan menggunakan beton ready mix yang siap campur.
Yang pasti, gunakan produk semen dan beton berkualitas agar hasil akhir jalan desa optimal dan semakin meminimalisir kebutuhan untuk perbaikan dan perawatan sepanjang usia jalan. Tunas siap memberikan informasi yang Anda butuhkan terkait harga dan ketersediaan semen curah, semen sak, beton ready mix, hingga besi untuk tulang beton membangun jalan di desa Anda.
Tentang Tunas
Tunas Niaga Konstruksindo (Tunas) adalah penyedia bahan bangunan berkualitas untuk berbagai proyek dan pabrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Komitmen utama Tunas adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan prima melalui pengiriman barang tepat waktu dan solusi terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat ini Tunas melayani pengiriman di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Comments